Berbicara dalam Acara Pernikahan

Posted: 2 Maret 2012 in Public Speaking

Momentum pernikahan adalah saat – saat yang sakral sekaligus haru dan membahagiakan. Jika terjadi kesalahan sedikit maka hal itu akan menghancurkan suasana khidmat yang seharusnya dibangun. Oleh sebab itu, dibutuhkan kehati-hatian dan persiapan yang matang jauh hari sebelum acara berlangsung.

Berbicara dalam acara pernikahan dianggap sebagai suatu hal yang amat menakutkan. Gugup dan tegang menjadi musuh nomor satu dalam melakukan tugas sebagai pembicara, meskipun pada kenyataannya mereka sudah berlatih mati-matian menghafal teks.

Pembukaan dan sambutan dalam pesta pernikahan adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh hampir semua undangan karena para tamu biasanya ingin mengehatui latar belakang kedua pengantin dan keluarganya, bagaimana kisah pertemuan kedua mempelai, proses perkenalan sampai pacaran merupakan cerita menarik yang tidak akan dilewatkan oleh para tamu.

Kata sambutan dalam pesta pernikahan umumnya dapat diisi dengan cerita, karakter / sifat manusia (mempelai), ataupun latar belakang perjumpaan pengantin sampai kepada hari-H pernikahan mereka.

Sambutan umum dalam pesta pernikahan…

Secara umum, sambutan didominasi oleh harapan dari pembicara yang mewakili keluarga atau teman dari kedua mempelai agar pengantin dapat mengarungi kehidupan ini dengan bahagia dan langgeng sampai menjadi kakek nenek. Tentu saja, disertai harapan dan permohonan kepada Tuhan agar kedua mempelai segera mendapat keturunan.

Pentingnya mengatur waktu…

Tidak ada aturan pasti mengenai durasi bicara dalam acara pernikahan. Yang perlu dihindari adalah pidato / sambutan yang terlalu lama karena biasanya para tamu undangan tidak sabar untuk mencicipi hidangan di meja resepsi. Waktu yang disediakan hendaknya disesuaikan dengan berapa banyak pembicara, jika ada tiga pembicara (misalnya) maka masing-masing diberi waktu 7 menit.

Poin – poin positif yang perlu diingat…!

Sebagai seorang pembicara, anda diizinkan untuk mengungkapkan sisi emosional anda, seperti menangis haru, ataupun tertawa karena pernikahan adalah momentum emosional, namun tetap harus terkendali, jangan berlebihan! Lontarkan humor disela sambutan / pidato karena hadirin biasanya menyukai hal-hal lucu. Jika hendak memuji atau berterima kasih, sampaikanlah dengan jujur dan tulus.

Hindari lelucon yang melebar/menyimpang sehingga hadirin kebingungan soal apa yang sebenarnya ingin disampaikan.

Tips…

  1. Kenali hadirin terutama anggota keluarga yang menikah. Cari tau poin-poin apa saja yang harus anda sebutkan
  2. Jaga nafas, rileks!
  3. Buatlah “catatan ringan” susunan acara, nama orang-orang yang mengambil bagian dalam acara, nama kedua mempelai atau keluarga mempelai, sedikit latar belakang sejarah keluarga
  4. Pelajari ruangan
  5. Nikmatilah pidato anda
  6. Datang lebih awal (minimal 15 menit sebelum acara dimulai)
  7. Jangan takut mengungkapkan emosi, namun harus tetap terkendali
  8. Jangan menyebut hal-hal yang vulgar
  9. Jangan mempermalukan seseorang dengan membawa masalah keluarga  atau hal sensitif
  10. Lontarkan humor

Tinggalkan komentar