MINAHASA (2)

Posted: 18 Juli 2014 in Uncategorized

Ampuruk ing-kuntung karege-regesan
Maka témbo-témbomei inataran
Ka saleén kaaruyén o kalélon.
Tumémbo mei ingkayobaan
Ca Mei mengaléi é karia é katuari
Sé cita imbaya an doong ta iyasa
Maesa é naté o mamemberenan
eluren ingkayobaan iyasa (2x)
(Artinya: Di puncak gunung setiap saat angin bertiup. Dari atas terlihat terhampar padang yang luas. Mengasyikkan menyenangkan serta merindukan, memandang alam dari atas gunung. Kami mohon wahai teman-teman dan saudara kita semua yang ada di kampung saat ini, Bersatu hari [rukun-rukunlah] dan saling peduli dalam mengatur dunia sekarang ini).

“Si Tou peleng masuat mapute waya, Cawana se parukuan, Cawana se pakuruan (semua manusia sama sederajat, tak seorangpun yang ia sujud, tak seorangpun yang sujud padanya)”
arti hanyalah Tuhan Sang Pencipta yang menjadi tempat bersujud dan menyembah.

Dikirim dari WordPress untuk BlackBerry.

Tinggalkan komentar